ICRAF Publication Detail Page

Publication Details

Thesis
TD0142-07
TitleEkologi Regenerasi Tumbuhan Berkayu pada Sistem Agroforest Karet
AuthorSaida Rasnovi
Year2006
CityBogor, Indonesia
Number of Pages223
Departementlmu Pengetahuan Kehutanan
DegreePascasarjana
Call NumberTD0142-07
Abstract:
SAIDA RASNOVI. Ekologi Regenerasi Tumbuhan Berkayu pada Sistem Agroforest Karet. Dibimbing oleh CECEP KUSMANA, GREGOIRE VINCENT dan SOEKISMAN TJITROSEMITO Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kemampuan agroforest karet dalam menampung jenis tumbuhan berkayu dari hutan yang ada di sekitarnya. Kajian difokuskan pada beberapa aspek ekologi regenerasi anakan tumbuhan berkayu pada tingkat lanskap. Penelitian ini dilakukan dari Agustus 2002 hingga Agustus 2005 di Kabupaten Bungo dan Tebo Provinsi Jambi. Survei jenis anakan tumbuhan berkayu (tinggi = 1 m, diameter = 3 cm) tidak termasuk liana, dilakukan dengan menggunakan metode transek sepanjang 60 m yang dikombinasikan dengan subplot berbentuk lingkaran berdiameter 6 m. Faktor lain yang diukur dan ditentukan adalah struktur tegakan berupa luas penampang batang (BA), kerapatan, cahaya, tanah, kelompok pemencar biji, umur, manajemen dan vegetasi asal agroforest karet. Hasil survei jenis anakan tumbuhan berkayu pada agroforest karet didapatkan sebanyak 689 jenis anakan dengan indeks probabilitas Simpson sebesar 0.897 dan rarefaction Coleman sebesar 53 jenis dalam 200 individu. Sedangkan di hutan sebanyak 646 jenis anakan dengan indeks probabilitas Simpson sebesar 0.935 dan rarefaction Coleman sebesar 68 jenis dalam 200 individu. Sebanyak 62.69% dari seluruh jenis anakan yang terdapat di hutan ditemukan beregenerasi di kebun agroforest karet dengan nilai indeks kemiripan jenis Morishita-Horn (IMH) mulai dari jenis, marga dan suku berturut-turut adalah 0.185, 0.34 dan 0.84. Baik di hutan maupun di kebun agroforest karet terdapat beberapa jenis anakan yang termasuk jenis yang dilindungi oleh Perundangundangan Indonesia dan jenis yang terancam menurut IUCN/SSC. Indeks kekayaan dan keragaman jenis anakan lebih rendah di agroforest karet dibandingkan hutan. Struktur tegakan, cahaya, umur, intensitas manajemen dan asal vegetasi tidak mempengaruhi kekayaan dan keragaman jenis anakan di agroforest karet. IMH tidak meningkat secara linear dengan meningkatnya kelas umur, IMH turun dengan meningkatnya intensitas manajemen dan lebih tinggi pada agroforest karet yang dibuat dari hutan dibandingkan belukar. Tingkat kekayaan dan keragaman jenis serta komposisi jenis anakan tumbuhan berkayu di hutan mempengaruhi tingkat kekayaan dan keragaman jenis serta komposisi jenis anakan di agroforest karet yang ada di dekatnya. Namun tingkat keragaman beta di hutan tidak mempengaruhi tingkat keragaman beta di agroforest karet. Tingkat keragaman alpha berkorelasi dengan tingkat keragaman beta pada agroforest karet, namun tidak ada korelasi antara keragaman alpha dengan keragaman beta pada hutan. Beberapa jenis anakan memperlihatkan distribusi kelimpahan yang sangat nyata menurut kelas cahaya di bawah kanopi. Analisa preferensi anakan terhadap jenis tekstur tanah tidak dapat dipakai karena terkait dengan jumlah dan kualitas data tanah yang didapatkan. Anemokhori dan zookhori dekat lebih berperan pada jenis anakan yang hanya ditemukan di agroforest karet, autokhori lebih berperan pada jenis anakan yang hanya ditemukan pada hutan, dan zookhori jauh lebih berperan pada jenis anakan yang ditemukan pada kedua tipe vegetasi hutan dan agroforest karet.
Download file(s): Click icon to download/open file.
  File Size Description
download file 1,870 KB Softcopy
Viewed in 2339 times. Downloaded in 1784 times.