Thesis |
|
|
Title | Potensial air daun dan efisiensi penggunaan cahaya dalam sistem karet (Hevea brasiliensis) monokultur dan karet campuran dengan akasia (Acacia mangium) | Author | Ni'matul Khasanah | Year | 2008 | Academic Departement, University | Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor | City | Bogor, Indonesia | Number of Pages | 70 | Departement | SEKOLAH PASCA SARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR | Degree | Magister | Call Number | TD0151-08 | Keywords | efisiensi penggunaan cahaya, intersep
si cahaya oleh kanopi, pertumbuhan
pohon, potensial air daun, sistem campuran | |
Abstract: |
Penanaman pohon kayu-kayuan seperti akasia (Acacia mangium) di sela-sela
karet (Hevea brasiliensis) merupakan salah satu pilihan yang menarik bagi petani untuk
meningkatkan produktivitas lahan. Disamping mampu meningkatkan produktivitas
lahan, secara ekonomi, penanaman jenis kayu-kayuan mempunyai harapan yang sangat bagus mengingat produksi kayu dari hutan alami telah mengalami penurunan terutama di Sumatera dimana studi ini dilakukan.
A. mangium merupakan jenis pohon dengan kecepatan tumbuh tinggi (fast
growing tree), hal ini memberikan resiko terjadinya kompetisi cahaya dengan H.
Brasiliensis. Dengan demikian dibutuhkan pengaturan waktu tanam dan pengelolaan
yang tepat untuk mengurangi kompetisi cahaya dengan H. brasiliensis. Lebih lanjut,
sebagian besar kebun karet di Indonesia terletak pada daerah dengan dua atau lebih bulan kering, menimbulkan resiko terjadinya kompetisi air. Pada periode curah hujan rendah, kompetisi air antara A. mangium dan H. brasiliensis merupakan bentuk kompetisi lain yang terjadi yang dapat menghambat pertumbuhan H.brasiliensis. Dengan kata lain, kompetisi cahaya dan air merupakan bentuk kompetisi yang tidak dapat dihindari dalam sistem penanaman campuran antara H. brasilensis dengan A. mangium.
Studi ini membandingkan respon pertumbuhan, baik secara morfologi maupun
fisiologi, dari H. brasiliensis dalam sistem monokultur (6 x 3.3 m dan 6 x 2 x 14 m) dan
campuran dengan A. mangium (3 x 3 x 17 m). Studi ini dilakukan pada tahun kelima
setelah penanaman dengan difokuskan pada analisa variasi pertumbuhan H. brasiliensis
diantara A. mangium dalam kaitannya dengan potensial air daun (LWP), intersepsi cahaya oleh kanopi dan efisiensi penggunaan cahaya (LUE). LWP daun disamping digunakan untuk mengetahui status air tanaman juga digunakan sebagai indikator adanya kompetisi.
LWP dari H. brasiliensis menunjukkan perbedaan yang nyata antara musim
kering dan musim hujan. LWP dari A. mangium lebih rendah dibandingkan dengan H.
Brasiliensis, namun demikian baik pada musim kering maupun musim hujan LWP dari H.
Brasiliensis pada sistem yang berbeda tidak menunjukkan adanya perbedaan. Disisi lain,
walaupun LUE dari H. brasiliensis pada sistem campuran dengan A. mangium tidak
menunjukkan perbedaan dengan sistem monokultur namun intersepsi cahaya dan biomasa pohon dari H. brasiliensis pada plot campuran dengan A. mangium secara nyata lebih rendah dibandingkan dengan pada plot monokultur. Dengan demikian, lebih rendahnya pertumbuhan H. brasiliensis dalam plot campuran dengan A. mangium secara nyata disebabkan oleh adanya naungan dari A. mangium.
Hasil simulasi WaNuLCAS model menunjukkan bahwa dengan melakukan
penundaan penanaman A. mangium memberikan pengaruh yang nyata terhadap
pertumbuhan H. brasiliensis. Umur sadap H. brasiliensis mendekati umur sadap dalam
sistem penanaman monokultur, jika penanaman A. mangium ditunda hingga 5 tahun.
Penanaman A. mangium secara bersamaan dengan H. brasiliensis atau penundaan
penanaman A. mangium dibawah 5 tahun dapat dibarengi dengan penebangan A.
mangium. Penundaan penanaman A. mangium mempercepat umur sadap H. brasiliensis,
namun memperlambat umur pemanenan A. mangium. |
|
Download file(s): Click icon to download/open file.
|
|
File Size |
Description |
|
2,450 KB |
Softcopy |
|
|
GRP 2: Maximizing on-farm productivity of trees and agroforestry systems
|
Viewed in 2629 times. Downloaded in 664 times. |