Book |
 |
|
Title | Direktori Usaha Pembibitan Tanaman Buah, Kayu dan Perkebunan di Propinsi Jambi | Author | Pratiknyo Purnomosidhi, James M Roshetko, Andi Prahmono and Soren Moestrup | Year | 2012 | Publisher | World Agroforestry Centre - ICRAF, SEA Regional Office, Winrock International and Faculty of Life Science, University of Copenhagen, Denmark | City of Publication | Bogor, Indonesia | Number of Pages | 47 | Call Number | BK0156-12 | ISBN | 978 979 3198 64 4 | |
Abstract: |
Jambi merupakan salah satu propinsi yang mempunyai banyak perkebunan baik milik
perseorangan dengan luasan yang tidak terlalu luas hingga milik perusahaan swasta
dengan luasan yang sangat luas. Tanaman perkebunan yang umum adalah karet dan
kelapa sawit dengan luas cakupan untuk perkebunan karet dan kelapa sawit yang
hampir sama. Keadaan ini khususnya untuk Kabupaten Tebo dan Muara Bungo,
membawa dampak kepada usaha pembibitan kedua jenis tanaman tersebut yang
mulai lahir sekitar tahun delapan puluhan. Pada awalnya, pembibitan tersebut
kebanyakan memproduksi bibit karet untuk kebun sendiri dan apabila ada sisa bibit
akan dijual. Pembibitan kelapa sawit masyarakat lahir sekitar tahun sembilan puluhan
ketika banyak perusahaan swasta menanam kelapa sawit.
Awalnya pembibitan karet masyarakat memproduksi bibit dari biji karena
perbanyakan melalui teknik okulasi masih jarang dilakukan dan masyarakat masih
awam dengan teknik tersebut. Selain itu, petani yang akan membeli bibit juga lebih
suka bibit dari biji karena harga bibit okulasi lebih mahal serta biaya untuk
mengangkut bibit okulasi lebih mahal dibanding bibit dari biji.
Tahun 1995 ICRAF (World Agroforestry Centre) memulai kegiatan penelitian dan
pengembangan di Kabupaten Muara Bungo dan Tebo. Untuk kegiatan
pengembangan dilakukan pembangunan pembibitan di masyarakat dengan karet
klon unggul. Pembangunan pembibitan tersebut dilakukan di beberapa kelompok di
desa yang berbeda-beda. Adapun tujuan pembangunan ini adalah agar masyarakat
desa juga bisa membeli dan merehabilitasi kebun karet tuanya dengan bibit okulasi.
Namun sayang sekali sebagian besar kegiatan pembibitan tidak dilanjutkan dan
hanya bertahan selama satu sampai dua tahun. Alasan dari kelompok adalah a) telah
terjadi konflik di dalam kelompok itu sendiri, b) tidak ada pendampingan lagi, c)
setiap anggota kelompok sudah merasa cukup dengan bibit yang dibagikan, d) tidak
ada pasar yang membeli bibit akibat kelompok menjual dengan harga cukup tinggi
sehingga kalah bersaing dengan bibit dari propinsi lain, e) tidak ada modal untuk
melanjutkan usaha pembibitan. |
|
Download file(s): Click icon to download/open file.
|
|
File Size |
Description |
|
431 KB |
Softcopy |
|
|
|
Viewed in 5334 times. Downloaded in 641 times. |