Abstract: |
Penggunaan lahan miring untuk usaha tani yang intensif dapat
menimbulkan erosi pada saat musim hujan. Erosi dapat menyebabkan terjadinya
pengangkutan bahan organik dan unsur hara, serta kerusakan struktur tanah.
Lahan dengan kelerengan yang curam di Kecamatan Kejajar yang terletak di
Pegunungan Dieng, mayoritas digunakan untuk budidaya tanaman kentang yang
intensif. Penggunaan lahan yang intensif tersebut menyebabkan erosi meningkat.
Salah satu solusi yang ditawarkan untuk masalah diatas adalah perubahan
konservasi tanah dari konservasi tanah searah lereng menjadi searah kontur.
Tujuan dari penelitian ini adalah membandingkan besar limpasan permukaan,
erosi, produksi kentang dan keuntungan yang diperoleh pada budidaya kentang
dengan teknik konservasi tanah searah lereng dan teknik konservasi tanah searah
kontur. Hipotesis penelitian ini adalah limpasan permukaan, erosi, produksi
kentang dan keuntungan materi pada budidaya kentang dengan teknik konservasi
searah kontur lebih kecil dibandingkan dengan teknik konservasi tanah searah
lereng.
Penelitian dilakukan dengan plot percobaan lapang dengan 2 perlakuan
yaitu searah lereng dan searah kontur, yang masing - masing perlakuan terdiri
atas 2 kali ulangan. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa : 1) Limpasan
permukaan dan erosi pada perlakuan searah lereng 98,16 mm dan 6,10 ton/ha,
sedangkan pada perlakuan searah kontur 64,88 mm dan 4,98 ton/ha. Perubahan
teknik konservasi pada budidaya kentang dari searah lereng menjadi searah kontur
mampu mengurangi limpasan permukaan 33,9 % dan erosi 18,4 %. 2) Perubahan
teknik konservasi pada budidaya kentang dari searah lereng menjadi searah kontur
menyebabkan berkurangnya populasi sebanyak 133 tanaman dan produksi
kentang sebesar 5,88 ton/ha, walaupun apabila dilihat dari produksi per
tanamannya hampir sama yaitu 0,23 kg/tanaman pada perlakuan searah lereng dan
0,31 kg/tanaman pada perlakuan searah kontur. 3) Dalam jangka panjang
budidaya kentang dengan teknik konservasi searah kontur mampu menekan laju
erosi lebih besar bila dibandingkan dengan teknik konservasi searah lereng. 4)
Apabila teknik konservasi searah lereng (saat ini) diubah menjadi teknik
konservasi searah kontur, maka petani dapat mengurangi limpasan permukaan dan
erosi pada iahannnya, dan disisi lain keuntungan petani akan berkurang Rp.
26.325.000 per hektarnya. |
|