Paper |
 |
|
Title | Motivasi Petani dalam Kegiatan Penyuluhan Pengelolaan Kebun Agroforestri: Pembelajaran dari Kabupaten Bantaeng dan Bulukumba, Sulawesi Selatan | Author | Ummu Saad, Endri Martini and James M Roshetko | Year | 2014 | Parent Title | Paper presented at Seminar Nasional Agroforestri 5, Ambon, November 2014 | Publisher | World Agroforestry Centre (ICRAF) Southeast Asia Regional Program | City of Publication | Bogor, Indonesia | Pages | 1-10 | Call Number | PP0356-15 | Keywords | topik penyuluhan, metode penyuluhan, narasumber | |
Abstract: |
Penyuluhan agroforestri, seperti halnya penyuluhan lainnya, memiliki fungsi
menjembatani ilmu pengetahuan yang dihasilkan melalui penelitian dengan aksiaksi
nyata di tingkat petani. Namun, pada kenyataannya, keterlibatan petani dalam
penyuluhan agroforestri masih cukup rendah, khususnya di daerah Indonesia
bagian timur seperti Sulawesi. Sehingga pengetahuan petani tentang pengelolaan
agroforestri yang optimum masih terbatas. Oleh karena itu, studi ini dilakukan
untuk mengetahui motivasi partisipasi petani dalam penyuluhan agroforestri,
sehingga dapat digunakan dalam perancangan penyuluhan agroforestri yang
mendukung tingkat partisipasi petani yang tinggi. Pengambilan data di studi ini
dilakukan pada Mei-Agustus 2014 dengan metode wawancara terstruktur terhadap
131 responden petani (98 lelaki dan 33 perempuan) yang pernah mengikuti
kegiatan penyuluhan agroforestri yang diadakan oleh ICRAF di Kabupaten
Bantaeng dan Bulukumba, Sulawesi Selatan. Berdasarkan hasil wawancara,
motivasi petani terlibat dalam penyuluhan agroforestri dapat dikelompokkan
menjadi (1) faktor dari dalam petani berupa dorongan untuk mendapatkan ilmu
(82,4%); dan (2) faktor dari luar berupa undangan atau ajakan dari teman (16,8%).
Petani perempuan cenderung mengikuti penyuluhan agroforestri karena adanya
dorongan internal, sedangkan bagi petani laki-laki selain dorongan internal, juga
membutuhkan dorongan dari luar berupa undangan untuk mengikuti penyuluhan
agroforestri. Selain itu, topik yang baru dan dibutuhkan petani (76,3%), metode
praktek dan kunjungan lapang (14,5%) dan narasumber yang komunikatif dan terpercaya (9,2%) adalah tiga hal penting yang perlu diperhatikan ketika akan
dilakukan perancangan bentuk penyuluhan agroforestri. Oleh karena itu, sebelum
dilakukan penyuluhan agroforestri, sebaiknya dilakukan identifikasi topik baru
dan diperlukan, metode penyuluhan yang disukai, dan narasumber yang
komunikatif dan terpercaya. Selain itu pemberian undangan pada para petani juga
penting dilakukan untuk memotivasi petani mengikuti kegiatan penyuluhan
agroforestri. |
|