Abstract: |
“Ketika kebun lada tetangga saya terserang busuk akar, kebun saya tetap aman. Awalnya saya heran, namun setelah saya telusuri ternyata itu terjadi berkat penggunaan pupuk organik, yaitu pupuk kandang yang lebih banyak dibandingkan pupuk kimia dan pestisida. Efeknya kini terlihat: tanaman saya lebih tahan terhadap serangan penyakit”.
Itulah komentar Pak Sabar, seorang petani dari Desa Swatani, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba, saat berdiskusi dengan para petani peserta kunjungan Sekolah Lapang AgFor Sulawesi di kebun lada miliknya. Hal ini menggambarkan bahwa selain sudah terbiasa dengan berkebun, para petani juga mampu mengembangkan usaha peternakan dengan memadukannya dalam sistem kebun campur ternak (Agrosilvopastural) atau biasa juga disebut sistem integrasi ternak. Sistem integrasi ternak yang banyak diterapkan oleh masyarakat di Desa Swatani dengan memelihara ternak sapi yang dikandangkan di sekitar rumah dan kotoran ternak yang dikumpulkan dan dijadikan pupuk kandang untuk memupuk tanaman di kebun seperti lada, coklat dan padi.
|
|