Abstract: |
“Sumeleh: hati selalu tentram, mensyukuri rezeki yang diterima apa adanya dan mengharapkan curahan doa dari anak cucu, merupakan prinsip hidup Mbah Kromo agar panjang umur.”
Di usianya yang bisa dibilang memasuki masa senja yaitu lebih dari 80 tahun, Kromo Yono Sarino atau biasa dipanggil Mbah Kromo, masih giat bercocok tanam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Bersama istri dan salah satu anaknya, Riyadi, Mbah Kromo yang telah menggeluti profesinya sebagai petani sejak muda mengelola lahan seluas seperempat hektar milik keluarganya di Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul untuk menanam jati. Sementara, anak–anaknya yang lain merantau ke kota untuk mencari penghidupan yang dianggap lebih sesuai.
|
|