Abstract: |
Dalam penelitian ini, kami mengamati keragaman spesies pohon pada berbagai sistem berbasis pohon di tingkat plot di Kabupaten Buol, Provinsi Sulawesi Tengah, Indonesia. Sistem penggunaan lahan yang diteliti adalah: agroforestri kompleks, agroforestri cengkeh, agroforestri kelapa, agroforestri coklat, monokultur jati, hutan terganggu dan hutan tidak terganggu. Tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui keragaman spesies pohon pada berbagai sistem penggunaan lahan, (2) mengidentifikasi spesies pohon yang dimanfaatkan oleh masyarakat, dan (3) mengidentifikasi sistem penggunaan lahan yang menjadi habitat bagi spesies pohon hutan. Indikator keragaman pohon yang digunakan dalam penelitian ini adalah kekayaan spesies dan komposisi spesies yang diukur dengan pendekatan Quick Biodiversity Survey (Survei Cepat Keanekaragaman Hayati). Informasi spesies pohon yang dimanfaatkan masyarakat diperoleh dari Focus Group Discussion (Diskusi Kelompok Terfokus) di tiga lokasi yang berada di bagian hulu dan tengan DAS Buol, serta daerah pesisir. Kami menemukan bahwa agroforestri kompleks memiliki kekayaan spesies pohon mencapai 70% dari hutan tidak terganggu, tetapi hanya 5% spesies pohon hutan yang beregenerasi pada agroforestri kompleks. Sebagian besar spesies pohon yang beregenerasi pada agroforestri kompleks spesies pionir. Kondisi ini menunjukkan bahwa meskipun secara umum kekayaan spesies pohon di Buol relatif tinggi, tetapi agroforestri kompleksnya tidak dapat berfungsi sebagai habitat bagi spesies pohon hutan. Oleh karena itu, konservasi hutan sangat penting dilakukan untuk menjaga keragaman spesies pohon hutan di Kabupaten Buol. Hutan terganggu yang tersisa saat ini masih dalam tahap pertumbuhan yang ditandai dengan tingginya keragaman spesies pohon pada tahap pancang. Masyarakat Buol tidak banyak bergantung pada spesies pohon hutan dan lebih tertarik pada spesies pohon bernilai ekonomi yang sudah dibudidayakan. Beberapa waktu lalu, petani masih bisa mengambil rotan dari hutan, tetapi saat penelitian ini dilakukan populasi rotan sudah berkurang karena pemanenan yang berlebihan.
|
|