Abstract: |
Mangrove dikenal memiliki banyak fungsi. Selain mencegah abrasi pantai, menghambat peresapan air laut ke daratan, dan menahan angin kencang, kawasan mangrove bermanfaat sebagai sumber bahan pangan dan obat-obatan, juga kayu untuk bangunan dan bahan bakar. Sayangnya, mangrove di Indonesia mengalami ancaman kerusakan oleh berbagai sebab alami ataupun ulah manusia. Untuk itu mangrove perlu direhabilitasi. Pemerintah gencar melakukan program rehabilitasi misalnya lewat Gerakan Rehablitasi Hutan dan Lahan (GRNHL) dan Kebun Bibit Rakyat (KBR). Namun, kegiatan tersebut masih perlu peningkatan dari sisi perencanaan dan pelaksanaan sehingga kasus salah pemilihan bibit, lokasi dan teknik tanam dapat dihindarkan. Melalui program Smart Tree-Invest, World Agroforestry Centre (ICRAF) melakukan studi kelayakan rehabilitasi mangrove di Desa Taat, Matinan, dan Lokodidi, tiga desa pesisir di Kecamatan Gadung, Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah. Studi ini menghasilkan analisis kelayakan, rekomendasi disain teknis, dan teknis pengelolaan rehabilitasi mangrove bagi pemerintah dan masyarakat Buol. Diharapkan studi ini dapat digunakan sebagai panduan bagi pemerintah Kabupaten Buol, maupun sebagai inspirasi bagi pemerintah daerah dan pihak lain yang berkepentingan dalam rehabilitasi kawasan mangrove. |
|