Abstract: |
Daerah Aliran Sungai (DAS) Rejoso, Kabupaten Pasuruan, Propinsi Jawa Timur yang terletak di kaki gunung Bromo dan terdiri dari 16 kecamatan, memiliki fungsi yang sangat strategis, tidak hanya memasok air bersih bagi Kabupaten Pasuruan, namun juga menyediakan air bersih bagi wilayah di sekitarnya, seperti Kabupaten Sidoarjo dan Kota Surabaya. Di wilayah tengah DAS Rejoso terdapat Mata Air Umbulan, salah satu mata air dengan debit air terbesar yang ada di Pulau Jawa. Disamping itu, DAS Rejoso juga menyediakan berbagai macam Sumber Daya Alam (SDA) untuk mendukung penghidupan masyarakat yang bermukim disana. Mata pencaharian utama masyarakat adalah dari sektor pertanian, baik pertanian sawah maupun kebun, disamping sektor peternakan dan sektor kehutanan. Saat ini pertambangan batu mulai marak dan menjadi alternatif sumber pandapatan bagi masyarakat di wilayah tengah DAS Rejoso. Bagi masyarakat di wilayah hulu, sektor pariwisata juga menjadi sumber pendapatan. Seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan desakan ekonomi, para pihak menyadari bahwa kondisi DAS Rejoso mulai mengalami perubahan. Kegiatan ekonomi yang dilakukan masyarakat mulai mempengaruhi kualitas lingkungan, terutama fungsi DAS dalam menjaga tata air. Permasalahan lingkungan yang terkait sumber daya air, seperti banjir, kekeringan, erosi, dan longsor, semakin sering terjadi di berbagai wilayah. Untuk itu, kegiatan konservasi DAS Rejoso yang mempertimbangkan penguatan ekonomi dan taraf hidup masyarakat perlu dilaksanakan. Sejalan dengan kesadaran pentingnya melakukan konservasi DAS Rejoso dan penguatan penghidupan masyarakat secara bersamaan, beberapa institusi, antara lain ICRAF, CK-NET dan Social Investment Indonesia sebagai koordinator mengembangkan Program Rejoso Kita. Program ini merupakan program yang bertujuan untuk mendukung konservasi DAS Rejoso dan meningkatkan taraf hidup masyarakat secara bersamaan. |
|