Abstract: |
Konversi hutan menjadi lahan pertanian sangatberpengaruh terhadap fkondisi hidrologis suatu daerah aliran sungai (DAS), yangselanjutnya akan berdampak terhadap kelangsungan hidup masyarakat yang tinggaldi DAS tersebut. Model simulasi seperti model Genriver dapat digunakan untuk memproyeksikanbagaimana dampak perubahan lahan terhadap kondisi hidrologis DAS. Hasil proyeksimodel Genriver di DAS Buol, Sulawesi Tengah menunjukkan bahwa selama 20 tahun terakhirneraca air di DAS Buol sebagain besar (42%) dimanfaatkan untuk transpirasitanaman dan aliran permukaan (run off ) sebesar 22%. Dengan kondisitutupan lahan seperti sekarang, yaitu 67% hutan, 0.5% pemukiman, 0.7% lahanterbuka serta sisanya lahan yang dikelola masyarakat; maka dalam dalam 20 tahunke depan, infiltrasi akan sebesar 41% dan aliran permukaan sebesar 28%. Konversihutan menjadi area agroforestri, perkebunan kelapa sawit atau pertanian lahankering di masa depan akan semakin memicu kenaikan aliran permukaan, namun dengantingkatan berbeda. Skenario pertanian lahan kering dan sawah merupakan skenarioperubahan lahan terburuk diantara semua skenario perubahan lahan yangdisimulasikan karena menyebabkan kenaikan aliran permukaan yang cukup besar danmengurangi aliran dasar. Perencanaan dan perhitungan pengelolaan lahan yang tepatdi DAS Buol perlu diperhatikan untuk mempertahankan fungsi DAS Buol sekaligus meningkatkankesejahteraan masyarakat yang tinggal didalamnya. |
|