Newsletter |
 |
|
Newsletter Title | Kiprah Agroforestri 28 - Desember 2017 | Author | Angga Ariestya, Gamma Galudra, Hendratmo, Isnurdiansyah, Jasnari, Meine van Noordwijk, Riyandoko, Tikah Atikah and Tsurayya Ghaida | Year | 2017 | Volume | 10 | Issue Number | 3 | Pages | 1-16 | Call Number | NL00099-17 | |
Abstract: |
Tantangan yang dihadapi kali ini ditujukan di wilayah Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur, yang merupakan provinsi paling Selatan Indonesia. Dengan beberapa pulaupulau utamanya, ICRAF bersama mitra kerjanya, para LSM juga turut membantu dalam pengembangan agroforestry sejak tahun 2014. Terbatasnya jumlah tenaga penyuluh pemerintah menjadi kendala dalam penyebaran informasi. Salah satu penyebabnya karena keterbatasan akses dan kesempatan untuk mengikuti pelatihan atau penyuluhan di luar desa. Untuk itu ICRAF menginisiasi untuk meningkatkan kapasitas petani menjadi petani penyuluh. Kisah lainnya mengenai gaharu atau eagle-wood, tanaman hutan yang mampu berpeluang menyediakan pendapatan bagi masyarakat local yang membudidayakannya. Minyak gaharu digunakan sebagai parfum yang dapat dijual seharga emas. Namun peluang besar untuk mendapatkan pohon yang mengandung gaharu dengan kualitas tinggi cukup dirasa sulit. Banyak masyarakat mengetahui tentang gula kelapa, tapi apakah menjadi petani gula kelapa cukup sejahtera dan dapat meningkatkan pendapatannya dengan mengusahakan pohon-pohon kelapanya? Tidak mudah menjadi petani gula kelapa, pagi dan sore petani harus memanjat sekitar 20 - 30 pohon kelapa yang tingginya mencapai lebih dari 10 m. Belum lagi dengan bertambahnya jumlah pohon kelapa. Resiko usia dan kecelakaan jatuh dari pohon, juga hutang yang dipinjamnya untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga, tetap menjadi kegelisahan para petaninya. Bagaimanakah cara para petani dapat meningkatkan pendapatannya? Cerita dari Jawa Tengah tidak kalah menarik untuk kita simak. Salah satu program prioritas di negara Indonesia adalah pembangunan berkeadilan di pedesaan dengan memberikan pengakuan hak tenurial masyarakat Indonesia. ICRAF bergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil untuk Keadilan Tenurial, Bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Kantor Staf Presiden RI (KSP), menyelenggarakan Konferensi Tenurial 2017 pada tanggal 25-27 Oktober 2017 di Jakarta; juga bersama CIFOR dan SAMDHANA, bekerjasama menyusun peta jalan reforma tenurial dalam penanggulangan dan pengendalian perubahan iklim. Lalu apa saja harapan kita untuk kedepannya nanti?
|
|
Download file(s): Click icon to download/open file.
|
|
File Size |
Description |
|
1538 KB |
Softcopy |
|
|
|
Viewed in 182 times. Downloaded in 302 times. |