Abstract: |
Penduduk Nusa Tenggara menggantungkan hidupnya dari pengelolaan lahan. Agroforestri merupakan sistem pengelolaan lahan yang banyak diterapkan penduduk Nusa Tenggara, baik secara tradisional maupun modern. Petani mulai menerapkan praktik pengelolaan kebun berdasarkan kaidah budidaya tanaman pohon meskipun belum maksimal seperti: pemupukan, pengaturan jarak tanam, serta memperhatikan asal dan kualitas benih. Perkembangan agroforestri di Nusa Tenggara tidak lepas dari peran Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), organisasi international dan pemerintah Indonesia dalam dasawarsa terakhir. The World Agroforestri Centre (ICRAF) adalah salah satu organisasi penelitian international yang ikut membantu pengembangan agroforestri di Nusa Tenggara. Sejak tahun 2014, ICRAF bersama dengan mitra kerjanya melakukan kegiatan pengembangan agroforestri di Sumbawa, Timor Tengah Selatan dan Sumba Timur untuk mendukung penghidupan petani melalui peningkatan kualitas dan pemasaran produk agroforestri. Selain mendukung peningkatan penghidupan petani, praktik pengelolaan lahan dengan sistem agroforestri diharapkan dapat membantu regenerasi alami tanaman yang mendukung usaha konservasi air dan tanah. |
|