Abstract: |
Singkong (Manihot esculenta) merupakan tanaman penunjang kehidupan masyarakat. Di Kecamatan Haharu, Sumba Timur, tanaman singkong tergolong populer karena selain menjadi cadangan pangan, singkong dapat dijual untuk membantu perekonomian keluarga. Budi daya singkong tidak asing lagi bagi masyarakat, namun membuat singkong sambung tergolong hal yang baru. Dengan teknik ini, batang singkong lunak dan manis (Manihot esculenta) disambung dengan singkong karet (Manihot glaziovii). Teknik menyambung batang singkong mirip dengan sambung pucuk pada tanaman buah. Batang singkong kuning berfungsi menjadi batang bawah, dan batang singkong karet menjadi batang atas. Di Instalasi Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Bogor, singkong sambung dapat menghasilkan umbi + 60 kg/pohon dengan umur pohon 10 bulan. Dengan kondisi iklim kering di Desa Haharu, singkong sambung berpotensi menghasilkan umbi 25–40 kg/pohon, dibandingkan singkong biasa (tanpa sambung) yang hanya menghasilkan 5-10 kg/pohon. Berikut ini adalah cara-cara yang dapat dilakukan petani untuk mengembangkan singkong sambung dengan baik.
|
|