Leaflet |
 |
|
Title | Diagnosa Dan Rencana Aksi Restorasitahura Sultan Thaha Syaifuddin | Author | Muhammad Sofiyuddin, Asri Joni, Arizka Mufida, Arga Pandiwijaya, Harry Aksomo, Subekti Rahayu, Andree Ekadinata, Jasnari and Tim TAHURA | Year | 2016 | Call Number | LE00232-16 | |
Abstract: |
Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Thaha Syaifuddin secara geografis terletak antara 010 40’ 44” – 20 11’ 12” Lintang Selatan dan 1030 09’ 09” – 1030 14’ 15” Bujur Timur. Secara administratif, kawasan ini termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Muara Bulian (Kel. Sridadai dan desa Tenam), Kecamatan Bajubang (Bungu, Pompa Air, dan Mekar Jaya), Bathin XXIV (desa Muara Jangga dan Bulian Baru) dan Kecamatan Muara Tembesi (Singkawang, Tenam, Jebak, Senami Baru) Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi.
Penetapan kawasan TAHURA Sultan Thaha Syaifuddin – Senami berdasarkan pada Surat Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor : 94/Kpts-II/2001 tanggal 15 Maret 2001 sebagai kawasan hutan dan sekaligus mengubah fungsi Kawasan Hutan Produksi Terbatas menjadi Taman Hutan Raya (Tahura) yang diberi nama Tahura Sultan Thaha Syaifuddin dengan luas 15.830 Ha. Tahura STS dibagi menjadi 3 (tiga) blok pengelolaan diantaranya; blok perlindungan, blok Pemanfatan dan Blok Koleksi Tanaman. Pembagian blok tersebut didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan keadaan fisik lapangan, potensi sumber daya alam serta pertimbangan teknis, ekologis, sosial dan ekonomis. Sebagai sebuah kawasan hutan negara, manajemen Tahura Senami di kelola oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang dibentuk berdasarkan peraturan Bupati No 52 tahun 2008 Tanggal 27 Juni 2008 tentang susunan organisasi dan tata kerja Unit Pelaksana Teknis Pengelola Taman Hutan Raya Sultan Thaha Syaifuddin yang berada di bawah dinas Kehutanan Kab. Batanghari.
Tujuan utama pengelolaan TAHURA STS adalah konservasi flasma nutfah dan pelestraian lingkungan, koleksi tumbuhan dan satwa alami, pengembangan ilmu pengetahuan, pendidikan, kebudayaan, pariwisata dan rekreasi alam. Kayu Bulian (Eusideroxylon Zwageri Teijsm & Binn) menjadi salah satu tumbuhan endemik yang penting untuk dipertahankan dan dilestarikan. Keberadaaanya sudah langka yang hanya ditemukan dibeberapa tempat tertentu di dunia seperti Sumatera, Kalimantan, Malaysia dan Filipina. Akses menuju Tahura STS - Senami dapat dijangkau menggunakan sarana transportasi darat. Konsep pengelolaan Tahura dijalankan secara kolaboratif bersama para pihak terkait. TAHURA STS merupakan habitat alami pohon bulian/ulin atau kayu besi (Eusideroxylon zwageri), jelutung, dan meranti. Selain Flora, kawasan ini juga merupakan habitat alami dari fauna seperti; Beruang Madu (Helarctos malayanus), Kancil (Tragulus napu), Elang Ular Bido (Spilornis cheela), dan juga harimau sumatera (Panthera tigris sumatrensis) masih dapatditemui didalam kawasan hutan. |
|