Skema perdagangan karbon idealnya mampu menyediakan insentif ekonomi untuk menurunkan emisi secara efisien dan efektif sekaligus menjadi salah satu portofolio pendanaan berkelanjutan konservasi. Potensi pendanaan melalui skema perdagangan karbon merupakan peluang yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan sumber pendanaan inovatif berkelanjutan bagi kawasan konservasi, terutama bagi taman nasional, kesatuan pengelola hutan (KPH), serta lahan-lahan milik masyarakat di kawasan penyangga konservasi. Secara umum buku ini mengkaji mengenai potensi karbon hutan, skema kelembagaan, serta analsisi kelayakan pendanaan berkelanjutan dalam bentuk dana amanah yang dapat dikembangkan untuk mendukung perdagangan karbon skema REDD+, dengan studi kasus integrasi program pengembangan karbon hutan di Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) dengan kawasan penyangga di sekitarnya, terutama di Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kerinci di Provinsi Jambi dan KPH Rawas di Provinsi Sumatera Selatan. |