Kota Pagar Alam terkenal sebagai penghasil kopi robusta di Pulau Sumatra, dengan 70% penduduknya memiliki mata pencaharian sebagai petani. Kopi merupakan komoditas utama bagi petani Pagar Alam yang sebagian besar mengelola lahan milik sendiri. Berdasarkan survei rumah tangga yang dilakukan di tahun 2019, sebanyak 96% dari 416 petani memiliki lahan kopi (Isnurdiansyah dkk. 2021a). Selain itu, tanaman kopi merupakan tradisi yang diwariskan bahkan terus dikembangkan hingga saat ini. Dengan kata lain, hingga saat ini masyarakat Pagar Alam memiliki keterikatan sangat kuat dengan komoditas kopi dalam aktivitas sehari-hari. Petani kopi di Pagar Alam lebih memilih menanam kopi robusta karena perawatannya yang lebih sederhana dan produktivitas yang lebih tinggi dibanding kopi arabika. Sebagian besar petani masih menerapkan praktik pertanian kopi dan proses pascapanen secara tradisional. Namun, dengan semakin meningkatnya permintaan kopi berkualitas, beberapa petani di Pagar Alam secara bertahap telah meningkatkan praktik pertanian kopi dan pengelolaan pascapanen. Produktivitas kopi robusta Pagar Alam yang mencapai 1,38 ton/ha telah jauh melampaui produktivitas kopi di Sumatra Selatan yaitu 0,92 ton/ha dan juga produktivitas kopi nasional yaitu 0,8 ton/ha pada tahun 2019 (BPS 2020). Produktivitas petani kopi yang sudah cukup baik ini belum diimbangi dengan kebijakan dan program pascapanen yang tepat, yang sesuai dengan kebutuhan petani dan meningkatkan nilai tambah kopi. | 
