Indonesia memiliki lahan gambut yang luas dengan potensi penyimpanan karbon tinggi, namun rentan terhadap degradasi akibat kebakaran dan alih fungsi lahan. Menjawab tantangan ini, Peat-IMPACTS mendukung pengelolaan gambut berkelanjutan dan pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) untuk mendukung pelaksanaan Nationally Determined Contribution (NDC) yang dilaksanakan di Sumatera Selatan dan Kalimantan Barat. Peat-IMPACTS memfasilitasi kolaborasi pemerintah daerah, sektor swasta, dan masyarakat dalam pendekatan berbasis lanskap. Kegiatan utama Peat-IMPACTS meliputi penggalian data dan informasi pengelolaan lahan gambut dengan melibatkan Peneliti Mudah Gambut (PMG), penyusunan Peta Jalan Desa Gambut Lestari (PEGARI), penguatan kebijakan dan perencanaan ekosistem gambut, peningkatan kapasitas teknis dalam pengelolaan gambut melalui pelatihan, pengembangan model usaha tani, pembentukan kelembagaan di tingkat desa, inisiasi pendanaan inovatif untuk pengelolaan gambut, serta pelibatan generasi muda dalam pengelolaan gambut melalui muatan lokal (mulok) mengenai gambut, dan membangun platform WikiGambut untuk berbagi informasi dan memperkuat keterlibatan masyarakat. Peat-IMPACTS telah berkontribusi dalam peningkatan kapasitas pemangku kepentingan lokal, terciptanya model pengelolaan yang dapat direplikasi, dan terlaksananya kolaborasi lintas sektor untuk pengelolaan gambut. Peat-IMPACTS juga berhasil menghasilkan data dan alat bantu yang mendukung perencanaan perlindungan dan pengelolaan ekosistem gambut. Rekomendasi utama dari Peat-IMPACTS adalah memperluas adopsi PEGARI dalam perencanaan desa dan mendukung kebijakan perlindungan gambut yang terintegrasi di tingkat provinsi dan nasional. Selain itu, komitmen yang dituangkan dalam rencana pengelolaan gambut perlu diimplementasikan pada tingkat lapangan, pengembangan skema pembiayaan inovatif perlu terus didorong untuk mendukung keberlanjutan perlindungan ekosistem gambut di Indonesia. Gerakan #PahlawanGambut melalui pendidikan usia dini, dan pengembangan platform pengetahuan sangat menjanjikan untuk pengelolaan gambut berkelanjutan. Proyek Peat-IMPACTS merupakan proyek hibah yang didanai oleh BMU-IKI Pemerintah Jerman yang dijalankan mulai tahun 2020 hingga 2024. ICRAF Indonesia bersama dengan Mitra Pelaksana yaitu Balai Pengujian Standar Instrumen Tanah dan Pupuk-BPSI-Tanah dan Pupuk Kementerian Pertanian (https://tanahpupuk.bsip.pertanian.go.id/) dipercaya untuk menjalankan proyek ini di dua provinsi, Kalimantan Barat dan Sumatera Selatan, dan tiga kabupaten yang meliputi Kabupaten OKI, Banyuasin, dan Kubu Raya. Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) juga terlibat secara intensif terkait dengan peningkatan kapasitas dalam penghitungan emisi lahan gambut secara realistis, termasuk dari kebakaran, dalam mendukung pemerintah Indonesia terkait REDD+, NDC, dan penghitungan GRK nasional. |