Kelapa sawit, baik yang dikelola oleh perusahaan maupun oleh masyarakat, umumnya dibudidayakan secara monokultur untuk memudahkan pengelolaan dan mencapai produksi tinggi. Namun, dalam jangka panjang, sistem budidaya monokultur cenderung menguras unsur hara tanah karena minimnya bahan organik yang kembali ke tanah, sehingga memerlukan input produksi yang tinggi untuk mempertahankan hasil panen.
Selain itu, sistem monokultur lebih rentan terhadap serangan hama dan penyakit karena penyebaran yang cepat, serta memiliki risiko tinggi terhadap fluktuasi harga akibat ketergantungan pada satu jenis komoditas.
Buku ini memberikan panduan dalam penerapan agroforestri berbasis kelapa sawit di lahan gambut. Panduan ini mencakup pemahaman tentang agroforestri kelapa sawit, manfaat yang diperoleh dari sistem tersebut, hal-hal penting yang perlu diperhatikan, perancangan dan penerapan agroforestri kelapa sawit, serta analisis finansial usahatani agroforestri kelapa sawit. |
