Peningkatan kapasitas dalam menerapkan praktik pertanian yang ramah lingkungan dan berbasis pohon (agroforestri) bertujuan untuk mengubah perilaku petani dari metode konvensional yang kurang ramah lingkungan menuju praktik yang lebih berkelanjutan. Pemantauan perubahan perilaku petani menjadi langkah penting untuk menilai sejauh mana pelatihan yang diberikan berhasil mendorong adopsi praktik pertanian yang lebih peduli terhadap keberlanjutan ekosistem gambut. Kegiatan peningkatan kapasitas ini dilakukan di 7 desa di Sumatera Selatan dan 6 desa di Kalimantan Barat, melibatkan 566 petani sebagai peserta aktif. Lebih dari 60 topik pelatihan disampaikan kepada petani, mencakup berbagai aspek penting dalam pertanian berkelanjutan. Hasil pemantauan menunjukkan bahwa dampak pelatihan terhadap kesiapan petani dalam menerapkan teknologi bervariasi tergantung pada topik yang diberikan. Topik pelatihan kewirausahaan memberikan dampak terbesar, di mana sebelum pelatihan sebagian besar petani merasa tidak mampu menerapkan konsep tersebut. Namun, setelah pelatihan, sekitar 70% peserta merasa mampu melaksanakannya. |