Kabupaten Luwu Utara merupakan salah satu sentra kakao di Indonesia. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, terjadi penurunan luasan dan produksi kakao akibat alih fungsi lahan, menurunnya produktivitas tanaman tua, serangan hama dan penyakit, serta dampak perubahan iklim dan pembangunan infrastruktur. Kondisi ini berdampak langsung pada penghidupan masyarakat, karena sebagian besar perkebunan kakao dikelola oleh petani kecil. Penurunan produksi kakao tidak hanya mengurangi sumber pendapatan, tetapi juga meningkatkan kerentanan sosial-ekonomi dan menekan daya dukung lingkungan. Untuk menjawab tantangan tersebut, disusunlah Peta Jalan Kakao Lestari sebagai panduan strategis bagi pembangunan kakao berkelanjutan di Luwu Utara. Dokumen ini merumuskan visi, strategi, dan langkah operasional berbasis kajian ilmiah dan partisipasi multipihak. Peta jalan ini diharapkan mampu mengembalikan kejayaan kakao melalui pendekatan yang adil, inklusif, serta berorientasi pada keberlanjutan lingkungan, sosial, dan ekonomi. |