Pelaksanaan kurikulum agroforestri sawit untuk mendukung peremajaan kebun sawit rakyat menghasilkan pembelajaran penting yang memerlukan tindak lanjut intensif. Kolaborasi dan komitmen berbagai pihak menjadi kunci agar pekebun tidak hanya mampu menerapkan ilmu yang diperoleh, tetapi juga menularkannya kepada pekebun lain. Peran fasilitator atau penyuluh sangat strategis dalam proses ini, sehingga mereka perlu dibekali pengetahuan dari tiga modul kurikulum melalui Training of Trainer (ToT) yang difasilitasi oleh para ahli berpengalaman dalam pendampingan agroforestri sawit di berbagai sentra produksi di Indonesia. Selain itu, dukungan dari para pemangku kepentingan sangat dibutuhkan untuk memperkuat akses petani terhadap sarana, prasarana, dan pendampingan yang diperlukan guna membangun kebun sawit berkelanjutan berbasis sistem agroforestri. |