Agroforestri sawit merupakan sistem berkebun yang memadukan tanaman kelapa sawit dengan tanaman berbentuk pohon, tanaman semusim, serta ternak, di mana kelapa sawit menjadi komponen utama. Sistem ini mengurangi jumlah tanaman sawit per hektar menjadi sekitar 50–120 pohon, tergantung jarak tanam dan jenis tanaman yang dipadukan. Pendekatan ini tidak hanya menjaga produktivitas sawit, tetapi juga meningkatkan diversifikasi hasil, memperkuat ketahanan pangan, serta memperbaiki kualitas ekosistem. Dengan adanya kombinasi tanaman dan ternak, petani memperoleh manfaat ekonomi tambahan, mengurangi risiko kegagalan panen, serta meningkatkan kesuburan tanah. Agroforestri sawit sekaligus mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan melalui integrasi aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi dalam pengelolaan kebun sawit rakyat. |